Duh! 57 Ribu Lebih Sapi di Sragen Belum Dapat Vaksin PMK
Murianews
Sabtu, 27 Agustus 2022 15:11:11
MURIANEWS, Sragen — Cakupan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sragen hingga Sabtu (27/7/2022) baru mencapai 13.309 ekor. Dari jumlah tersebut, masih ada 57 ribu lebih ekor sapi yang belum mendapat jatah vaksin.
Kepala Disnakan Sragen, Rina Wijaya mengatakan, alokasi vaksin PMK sebanyak 13.800 dosis dan masih tersisa 500 dosis. Meski begitu, masih ada tiga kecamatan yang belum tersasar vaksinasi PMK, yakni Kecamatan Sragen Kota, Sidoharjo, dan Kedawung.
”Tiga kecamatan tersebut sebenarnya sudah tersasar vaksinasi pada Kamis (25/8/2022), tetapi masih proses memasukkan data ke sistem informasi kesehatan hewan nasional (i-Sikhnas),” katanya seperti dikutip
Solopos.comVaksinasi pada Kamis lalu itu, kata dia, disiapkan 4.000 dosis vaksin PMK menyasar Kecamatan Sragen Kota, Masaran, Sidoharjo, Kedawung, dan Miri.
”Kalau 4.000 dosis itu dihitung maka vaksinasi PMK itu baru menyasar 17.309 ekor. Padahal populasi sapi di Sragen mencapai 77.000 ekor. Kemudian sapi yang sudah terjangkit PMK, baik yang sudah sembuh atau kasus aktif tidak menjadi sasaran vaksin karena sapi-sapi itu dianggap sudah memiliki kekebalan tubuh atau imun sendiri. Jumlah kasus PMK terakhir 2.345 ekor. Jadi masih ada 57.346 ekor sapi yang belum divaksin,” kata Rina.
Dia melanjutkan vaksin PMK masih menjadi barang langka karena untuk mendapatkan vaksin itu harus berebut dengan daerah lain. Rina menerangkan biasanya Sragen meminta 5.000 dosis vaksin PMK setelah stok habis.
Dia menerangkan persoalan sekarang kasus PMK seperti bola salju karena tidak semua dilaporkan. Data kasus PMK sebanyak 2.345 ekor itu, sebut dia, yang sudah dilaporkan. Padahal, menurutnya masih banyak kasus PMK yang belum dilaporkan.Rina menerangkan ketika tim Disnakan melakukan pengobatan gratis pada ternak, khusus sapi, ternyata kasus PMK itu baru muncul. Lewat program pengobatan gratis untuk ternak itulah, ujar dia, Disnakan bisa menjaring kasus PMK di Sragen.Dia mengatakan belakangan banyak kepala desa yang meminta pengobatan gratis untuk ternak. Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Sragen, Toto Sukarno, menerangkan kasus PMK di Sragen per Jumat sore sebanyak 2.345 ekor. Perinciannya 1.327 ekor kasus sembuh, 934 ekor kasus aktif, dan 84 ekor mati.Dia mennyebut kematian sapi karena disembelih sebanyak 63 ekor dan kasus mati tidak disembelih 21 ekor. Untuk kasus baru, ujar dia, hanya empat ekor. Kasus baru PMK pada Kamis lalu ada 10 ekor. Berikut ini sebaran vaksiasi PMK di Kabupaten Sragen: Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_295669" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu sapi siap jual saat diperiksa petugas terkait virus PMK, beberapa waktu lalu. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Sragen — Cakupan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sragen hingga Sabtu (27/7/2022) baru mencapai 13.309 ekor. Dari jumlah tersebut, masih ada 57 ribu lebih ekor sapi yang belum mendapat jatah vaksin.
Kepala Disnakan Sragen, Rina Wijaya mengatakan, alokasi vaksin PMK sebanyak 13.800 dosis dan masih tersisa 500 dosis. Meski begitu, masih ada tiga kecamatan yang belum tersasar vaksinasi PMK, yakni Kecamatan Sragen Kota, Sidoharjo, dan Kedawung.
”Tiga kecamatan tersebut sebenarnya sudah tersasar vaksinasi pada Kamis (25/8/2022), tetapi masih proses memasukkan data ke sistem informasi kesehatan hewan nasional (i-Sikhnas),” katanya seperti dikutip
Solopos.com
Vaksinasi pada Kamis lalu itu, kata dia, disiapkan 4.000 dosis vaksin PMK menyasar Kecamatan Sragen Kota, Masaran, Sidoharjo, Kedawung, dan Miri.
”Kalau 4.000 dosis itu dihitung maka vaksinasi PMK itu baru menyasar 17.309 ekor. Padahal populasi sapi di Sragen mencapai 77.000 ekor. Kemudian sapi yang sudah terjangkit PMK, baik yang sudah sembuh atau kasus aktif tidak menjadi sasaran vaksin karena sapi-sapi itu dianggap sudah memiliki kekebalan tubuh atau imun sendiri. Jumlah kasus PMK terakhir 2.345 ekor. Jadi masih ada 57.346 ekor sapi yang belum divaksin,” kata Rina.
Dia melanjutkan vaksin PMK masih menjadi barang langka karena untuk mendapatkan vaksin itu harus berebut dengan daerah lain. Rina menerangkan biasanya Sragen meminta 5.000 dosis vaksin PMK setelah stok habis.
Dia menerangkan persoalan sekarang kasus PMK seperti bola salju karena tidak semua dilaporkan. Data kasus PMK sebanyak 2.345 ekor itu, sebut dia, yang sudah dilaporkan. Padahal, menurutnya masih banyak kasus PMK yang belum dilaporkan.
Rina menerangkan ketika tim Disnakan melakukan pengobatan gratis pada ternak, khusus sapi, ternyata kasus PMK itu baru muncul. Lewat program pengobatan gratis untuk ternak itulah, ujar dia, Disnakan bisa menjaring kasus PMK di Sragen.
Dia mengatakan belakangan banyak kepala desa yang meminta pengobatan gratis untuk ternak. Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Sragen, Toto Sukarno, menerangkan kasus PMK di Sragen per Jumat sore sebanyak 2.345 ekor. Perinciannya 1.327 ekor kasus sembuh, 934 ekor kasus aktif, dan 84 ekor mati.
Dia mennyebut kematian sapi karena disembelih sebanyak 63 ekor dan kasus mati tidak disembelih 21 ekor. Untuk kasus baru, ujar dia, hanya empat ekor. Kasus baru PMK pada Kamis lalu ada 10 ekor. Berikut ini sebaran vaksiasi PMK di Kabupaten Sragen:
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com