BBM Naik, KSPN Boyolali Desak Pemerintah Sesuaikan Upah Pekerja
Murianews
Selasa, 6 September 2022 17:13:43
MURIANEWS, Boyolali – Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Boyolali mendesak pemerintah membuat terobosan kebijakan dengan menyesuaikan upah pekerja di tengah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal itu dilakukan mengingat banyak buruh yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup layak seiring kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah.
Ketua KSPN Boyolali, Wahono, mengatakan tak hanya melakukan penyesuaian upah buruh. Namun, ia juga meminta perbaikan secara menyeluruh sistem pengupahan secara nasional.
”Sebab upah buruh atau pekerja saat ini tidak mampu untuk menutup kebutuhan hidup layak jika harga BBM naik dan sistem pengupahan masih seperti ini,” kata dia seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (6/9/2022).
Ia meminta penyesuaian upah harus dilakukan sesegera mungkin. Menurutnya, upah pekerja saat ini pasti terkena dampak dari inflasi.
”Idealnya kalau kenaikan BBM itu 30 persen, maka kenaikan upah minimal mengikuti kenaikan BBM juga,” kata dia.
Namun, Wahono mengatakan sikap awal dari Federasi KSPN Boyolali adalah menolak adanya kenaikan harga BBM. Ia mengatakan kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga kebutuhan lainnya.
Hal tersebut, menurutnya akan berdampak secara langsung oleh buruh dan masyarakat pada umumnya. Wahono pun meminta pemerintah pusat untuk meninjau ulang kebijakan kenaikan harga BBM.Tak hanya itu, ia juga meminta pemerintah untuk mencari solusi lain selain menaikkan harga BBM.Saat disinggung mengenai Bantuan Subsidi Upah (BSU), Wahono mengungkapkan hal tersebut masih perlu dievaluasi dan ditinjau ulang agar manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat buruh.”Selain itu agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial antar-pekerja atau buruh, serta antarkelompok masyarakat lainnya, maka perlu adanya perbaikan dalam sistem pendistribusian,” terang dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_55161" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi Upah[/caption]
MURIANEWS, Boyolali – Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Boyolali mendesak pemerintah membuat terobosan kebijakan dengan menyesuaikan upah pekerja di tengah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal itu dilakukan mengingat banyak buruh yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup layak seiring kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah.
Ketua KSPN Boyolali, Wahono, mengatakan tak hanya melakukan penyesuaian upah buruh. Namun, ia juga meminta perbaikan secara menyeluruh sistem pengupahan secara nasional.
”Sebab upah buruh atau pekerja saat ini tidak mampu untuk menutup kebutuhan hidup layak jika harga BBM naik dan sistem pengupahan masih seperti ini,” kata dia seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (6/9/2022).
Ia meminta penyesuaian upah harus dilakukan sesegera mungkin. Menurutnya, upah pekerja saat ini pasti terkena dampak dari inflasi.
”Idealnya kalau kenaikan BBM itu 30 persen, maka kenaikan upah minimal mengikuti kenaikan BBM juga,” kata dia.
Namun, Wahono mengatakan sikap awal dari Federasi KSPN Boyolali adalah menolak adanya kenaikan harga BBM. Ia mengatakan kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga kebutuhan lainnya.
Hal tersebut, menurutnya akan berdampak secara langsung oleh buruh dan masyarakat pada umumnya. Wahono pun meminta pemerintah pusat untuk meninjau ulang kebijakan kenaikan harga BBM.
Tak hanya itu, ia juga meminta pemerintah untuk mencari solusi lain selain menaikkan harga BBM.
Saat disinggung mengenai Bantuan Subsidi Upah (BSU), Wahono mengungkapkan hal tersebut masih perlu dievaluasi dan ditinjau ulang agar manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat buruh.
”Selain itu agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial antar-pekerja atau buruh, serta antarkelompok masyarakat lainnya, maka perlu adanya perbaikan dalam sistem pendistribusian,” terang dia.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com