Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Boyolali – Naiknya harga cabai di sejumlah daerah termasuk Boyolali, membuat petani cabai di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali sumringah. Selain menutup modal tanam yang dikeluarkan, hasil panen kali ini juga masih menyisakan keuntungan.

Salah satu petani di Desa Suroteleng Mulyani (45), mengatakan harga cabai keriting merah di pasaran memang masih tinggi. Meski begitu, harga di tingkat petani berangsur turun.

”Harga cabai bulan lalu ditingkap petani sempat mencapai Rp 70 ribu per kilogam. Namun saat ini sudah turun menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Cuman, bagi kami harga tersebut masih tinggi,” katanya seperti dikutip Solopos.com.

Walaupun harga cabai turun, Mulyani mengaku harga tersebut sudah menutup modal tanamnya. Ia menyebutkan modal tanamnya sekitar Rp1 juta untuk 650 batang pohon cabai yang ia tanam.

Dari 650 batang pohon cabai, ia mampu memanen 60 kilogram hingga 100 kilogram setiap tiga kali sehari.

”Saya jualnya ke Pasar Sayur Cepogo. Penyebab turunnya harga mungkin karena stok pasar melimpah,” ungkapnya.

Sementara itu, petani lain di desa yang sama Sujimin (45) merasa bersyukur karena hasil panen cabai di ladangnya bagus dan mendapakan harga yang bagus.

Sujimin menyebutkan harga cabai rawit merah di tingkat petani Rp 45 ribu per kilogram. Harga tersebut, ungkap dia, turun dari Rp 70 ribu per kilogram pada sebulan yang lalu.”Saya di sini menanam 600 batang, panennya bisa 40 kilogram sampai 70 kilogram,” jelasnya.Untuk biaya modal perawatan, obat-obatan, pupuk, dan tenaga, Sujimin menjelaskan habis sekitar Rp1,5 juta untuk 600 batang pohon cabainya.Dalam sebulan, ia mengatakan bisa memanem cabai 10 hingga 15 kali. Ia pum langsung menjualnya ke pedagang yang berada di Pasar Sayur Cepogo.”Alhamdulillah sekali, sebagai petani cabai, saya sangat bersyukur dengan hasil panen dan harga sekarang. Semoga seperti ini terus,” kata dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler