– Kawanan monyet yang biasanya berada di pegunungan meneror petani di Wonogiri. Kawanan monyet yang jumlahnya mencapai puluhan itu masuk ke pemukiman penduduk dan menjarah hasil pertanian.
Meski tak bisa dipastikan kapan kawanan monyet tersebut turun, sering kali kawanan monyet itu menjarah hasil pertanian di pagi dan sore hari.
Kepala Desa (Kades) Sendang Sukamto Priyowiyoto mengatakan, kawanan monyet tersebut sudah lama menjadi hama bagi warga Desa Sendang. Seringkali, monyet yang turun ke pemukiman menjarah tanaman pangan seperti singkong, jagung, buah-buahan, dan lainnya.
”Jumlah kera ekor panjang itu tak terhitung. Hingga sekarang, sudah ada 12 dusun yang terdampak keberadaan kera ekor panjang itu,” katanya seperti dikutip
Ia pun mengakui, keberadaan kawanan monyet tersebut membuat warga resah lantaran berpotensi gagal panen. Selain itu, warga juga khawatir monyet-monyet tersebut menyerang anak-anak yang sedang main sambal membawa makanan.
”Y akita khawatir juga kalau gagal panen dan menyerang anak. Sejauh ini (menyerang anak) emmang belum ada, tapi tetap saja kita waswas,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan salah satu warga Desa Sendang Ijo, Kecamatan Selogiri, Faisal. Ia mengaku banyak petani yang merasa dirugikan lantaran tanaman mereka dirusak monyet. Kawanan monyet itu sering turun dari hutan jika tanaman pangan sudah mulai masak.”Banyak petani yang mengeluhkan itu. Tanaman mereka jadi rusak. Monyet-monyet itu sulit dikendalikan. Setiap tahun ada terus. Malah semakin banyak,” ujar dia.Ia pun berharap ada tindakan dari pemerintah terkait serangan monyet tersebut. Dengan begitu, masyarakat bisa aman. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_171244" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi (Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Wonogiri – Kawanan monyet yang biasanya berada di pegunungan meneror petani di Wonogiri. Kawanan monyet yang jumlahnya mencapai puluhan itu masuk ke pemukiman penduduk dan menjarah hasil pertanian.
Meski tak bisa dipastikan kapan kawanan monyet tersebut turun, sering kali kawanan monyet itu menjarah hasil pertanian di pagi dan sore hari.
Kepala Desa (Kades) Sendang Sukamto Priyowiyoto mengatakan, kawanan monyet tersebut sudah lama menjadi hama bagi warga Desa Sendang. Seringkali, monyet yang turun ke pemukiman menjarah tanaman pangan seperti singkong, jagung, buah-buahan, dan lainnya.
Baca: Turun ke Pemukiman, Kawanan Monyet di Boyolali Bikin Waswas Petani
”Jumlah kera ekor panjang itu tak terhitung. Hingga sekarang, sudah ada 12 dusun yang terdampak keberadaan kera ekor panjang itu,” katanya seperti dikutip
Solopos.com
Ia pun mengakui, keberadaan kawanan monyet tersebut membuat warga resah lantaran berpotensi gagal panen. Selain itu, warga juga khawatir monyet-monyet tersebut menyerang anak-anak yang sedang main sambal membawa makanan.
”Y akita khawatir juga kalau gagal panen dan menyerang anak. Sejauh ini (menyerang anak) emmang belum ada, tapi tetap saja kita waswas,” ungkapnya.
Baca: Fenomena Munculnya Kawanan Monyet di Jalan Todanan Blora Saat Kemarau Tiba
Hal senada juga diungkapkan salah satu warga Desa Sendang Ijo, Kecamatan Selogiri, Faisal. Ia mengaku banyak petani yang merasa dirugikan lantaran tanaman mereka dirusak monyet. Kawanan monyet itu sering turun dari hutan jika tanaman pangan sudah mulai masak.
”Banyak petani yang mengeluhkan itu. Tanaman mereka jadi rusak. Monyet-monyet itu sulit dikendalikan. Setiap tahun ada terus. Malah semakin banyak,” ujar dia.
Ia pun berharap ada tindakan dari pemerintah terkait serangan monyet tersebut. Dengan begitu, masyarakat bisa aman.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com