Kasat Polair Polres Tegal Kota Iptu Khaerun menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, kapal pembawa jenazah enam ABK tersebut mesih menepi di Kawasan Kepulauan Mata Kambing karena cuaca buruk.
”Belum, kemarin masih di Pulau Mata Kambing. Terhambat ombak sampai 4 meter, jadi kemarin masih berlindung di Madura,” ujar Khaerun seperti dikutip
, Senin (26/12/2022).
Ia menegaskan, faktor cuaca yang tidak menentu membuat perjalanan pemulangan jasad keenam ABK itu terhambat. Pihaknya tidak bisa memastikan kapan jasad keenam ABK itu tiba di rumah duka.
”Tetap mengutamakan keselamatan bersama. Karena ombak besar bisa membahayakan keselamatan,” tandasnya.
Untuk diketahui, enam orang ABK KM Anugrah Bakti tewas di kapal saat berada di perairan Bali. Keenamnya tewas diduga akibat menghirup gas freon yang bocor dari ruang pendinginan tempat penyimpanan ikan.
Dari enam ABK, lima di antaranya merupakan warga Kelurahan Sugihwaras, Pemalang. Satu ABK lainnya merupakan warga Desa Lawangrejo, Pemalang.
Keenam jasad ABK itu hingga Sabtu (24/12) lalu dilaporkan masih tertahan di Pulau Kambing NTT. Rencananya kapal pengangkut jenazah ABK itu akan menuju ke Pelabuhan Tegal.Dari Pelabuhan tegal kemudian menggunakan jalur darat ke rumah duka di Pemalang. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik.com
Murianews, Tegal – Cuaca buruk yang melanda perairan Tegal dan sekitarnya membuat pemulangan enam jenazah Anak Buah Kapal (ABK) KM Anugrah Bakti molor. Akibatnya, jenazah yang harusnya tiba Sabtu (24/12/2022) hingga hari ini, Senin (26/12/2022) masih dalam perjalanan.
Kasat Polair Polres Tegal Kota Iptu Khaerun menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, kapal pembawa jenazah enam ABK tersebut mesih menepi di Kawasan Kepulauan Mata Kambing karena cuaca buruk.
”Belum, kemarin masih di Pulau Mata Kambing. Terhambat ombak sampai 4 meter, jadi kemarin masih berlindung di Madura,” ujar Khaerun seperti dikutip
Detik.com, Senin (26/12/2022).
Baca: Keracunan Gas Freon, 6 ABK KM Anugrah Bakti Asal Tegal Meninggal
Ia menegaskan, faktor cuaca yang tidak menentu membuat perjalanan pemulangan jasad keenam ABK itu terhambat. Pihaknya tidak bisa memastikan kapan jasad keenam ABK itu tiba di rumah duka.
”Tetap mengutamakan keselamatan bersama. Karena ombak besar bisa membahayakan keselamatan,” tandasnya.
Untuk diketahui, enam orang ABK KM Anugrah Bakti tewas di kapal saat berada di perairan Bali. Keenamnya tewas diduga akibat menghirup gas freon yang bocor dari ruang pendinginan tempat penyimpanan ikan.
Dari enam ABK, lima di antaranya merupakan warga Kelurahan Sugihwaras, Pemalang. Satu ABK lainnya merupakan warga Desa Lawangrejo, Pemalang.
Baca: 6 ABK KM Anugrah Bakti Meninggal Keracunan Gas Freon Warga Pemalang
Keenam jasad ABK itu hingga Sabtu (24/12) lalu dilaporkan masih tertahan di Pulau Kambing NTT. Rencananya kapal pengangkut jenazah ABK itu akan menuju ke Pelabuhan Tegal.
Dari Pelabuhan tegal kemudian menggunakan jalur darat ke rumah duka di Pemalang.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Detik.com