Angka Covid-19 Jateng Masih Tinggi, 18 Kabupaten/Kota Masuk Zona Merah
Supriyadi
Senin, 1 Februari 2021 11:14:05
MURIANEWS, Semarang - Proses vaksinasi tahap pertama di Jateng yang cukup cepat tak boleh menjadi euforia. Alasannya, pertambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Jateng masih tinggi. Bahkan 18 kabupaten/kota di Jateng masih berada di zona merah Covid-19.
Pemprov Jateng pun didesak terus memberikan sosialisasi dan edukasi yang tepat pada masyarakat. Jangan sampai informasi soal vaksinasi terlalu berlebihan sehingga masyarakat nantinya merasa vaksin sebagai obat dan abai terhadap protokol kesehatan.
“Kenyataanya, tambahan kasus positif Covid-19 di Jateng masih tinggi. Yang harus terus dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi yang tepat dalam penerapan protokol kesehatan,” kata anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto, Senin (1/2/2021).
Sesuai data dari BNPB, ada pertambahan 1.115 kasus di Jateng pada Minggu 31 Januari 2021. Tambahan kasus itu menjadi nomor tiga di Indonesia, setelah DKI Jakarta 3.474 kasus dan Jawa Barat 2.848 kasus. Dengan tambahan kasus itu, total sudah ada 125.355 kasus positif Covid-19 di Jateng dengan angka sembuh 80.512 dan 5.384 orang meninggal dunia.
Angka ini memiliki selisih dengan yang diunggah di
corona.jatengprov.go.id. Yakni 10.960 kasus Covid 19 yang masih aktif dan dirawat maupun isolasi, 106.960 orang sembuh, dan 7.990 orang meninggal dunia.
Politikus Partai Gerindra ini tak mempersoalkan perbedaan angka tersebut, namun melihat angkanya sama-sama besar maka ia kembali mengingatkan Pemprov Jateng untuk terus menekan angka penyebaran Covid.
Menurutnya, saat ini penyebaran Covid-19 sudah tak kenal klaster, karena sudah menyebar di semua usia dan semua kelas masyarakat.Apalagi saat ini ada 18 kabupaten/kota di Jateng yang masuk dalam zona merah Covid 19. Data dari BNPB menyebut 18 kabupaten/kota itu meliputi Karanganyar, Purworejo, Banyumas, Wonogiri, Kota Semarang, Kebumen, Pemalang, Solo, Rembang, Purbalingga, Magelang, Pati, Banjarnegara, Kota Magelang, Batang, Kota Tegal, Brebes, dan Kendal.“Jumlah 18 kabupaten/kota itu adalah setengah lebih dari wilayah Jateng. Pemerintah kabupaten/kota juga mesti berusaha lebih serius dan sungguh-sungguh dalam melakukan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan,” ujarnya.Selanjutnya, Yudi juga mengatakan jika memang diperlukan maka Pemprov Jateng bisa saja melakukan refocusing anggaran lagi di tahun ini. Dengan catatan, anggaran itu harus fokus digunakan untuk penurunan angka Covid-19, terutama mempercepat vaksinasi. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_192665" align="alignleft" width="880"]

Sejumlah pejabat melakukan swab test di halaman Setda Pati pada Sabtu (25/7/2020) lalu. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang - Proses vaksinasi tahap pertama di Jateng yang cukup cepat tak boleh menjadi euforia. Alasannya, pertambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Jateng masih tinggi. Bahkan 18 kabupaten/kota di Jateng masih berada di zona merah Covid-19.
Pemprov Jateng pun didesak terus memberikan sosialisasi dan edukasi yang tepat pada masyarakat. Jangan sampai informasi soal vaksinasi terlalu berlebihan sehingga masyarakat nantinya merasa vaksin sebagai obat dan abai terhadap protokol kesehatan.
“Kenyataanya, tambahan kasus positif Covid-19 di Jateng masih tinggi. Yang harus terus dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi yang tepat dalam penerapan protokol kesehatan,” kata anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto, Senin (1/2/2021).
Sesuai data dari BNPB, ada pertambahan 1.115 kasus di Jateng pada Minggu 31 Januari 2021. Tambahan kasus itu menjadi nomor tiga di Indonesia, setelah DKI Jakarta 3.474 kasus dan Jawa Barat 2.848 kasus. Dengan tambahan kasus itu, total sudah ada 125.355 kasus positif Covid-19 di Jateng dengan angka sembuh 80.512 dan 5.384 orang meninggal dunia.
Angka ini memiliki selisih dengan yang diunggah di
corona.jatengprov.go.id. Yakni 10.960 kasus Covid 19 yang masih aktif dan dirawat maupun isolasi, 106.960 orang sembuh, dan 7.990 orang meninggal dunia.
Politikus Partai Gerindra ini tak mempersoalkan perbedaan angka tersebut, namun melihat angkanya sama-sama besar maka ia kembali mengingatkan Pemprov Jateng untuk terus menekan angka penyebaran Covid.
Menurutnya, saat ini penyebaran Covid-19 sudah tak kenal klaster, karena sudah menyebar di semua usia dan semua kelas masyarakat.
Apalagi saat ini ada 18 kabupaten/kota di Jateng yang masuk dalam zona merah Covid 19. Data dari BNPB menyebut 18 kabupaten/kota itu meliputi Karanganyar, Purworejo, Banyumas, Wonogiri, Kota Semarang, Kebumen, Pemalang, Solo, Rembang, Purbalingga, Magelang, Pati, Banjarnegara, Kota Magelang, Batang, Kota Tegal, Brebes, dan Kendal.
“Jumlah 18 kabupaten/kota itu adalah setengah lebih dari wilayah Jateng. Pemerintah kabupaten/kota juga mesti berusaha lebih serius dan sungguh-sungguh dalam melakukan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan,” ujarnya.
Selanjutnya, Yudi juga mengatakan jika memang diperlukan maka Pemprov Jateng bisa saja melakukan refocusing anggaran lagi di tahun ini. Dengan catatan, anggaran itu harus fokus digunakan untuk penurunan angka Covid-19, terutama mempercepat vaksinasi.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi