Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Klaten - Pandemi Covid-19 membuat padam semangat anggota paguyuban Batik Pendopo Jarum dalam menjual dan mempromosikan produknya.

Hal ini dipicu karena adanya pembatasan sosial bagi wisatawan lokal maupun wisatawan asing dan kurangnya pemahaman anggota paguyuban dalam melakukan pemasaran secara virtual atau online.

Alasan tersebut membuat dua akademisi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yakni Dr Puji Lestari dan Dr Titik Kusumantini melakukan pengabdian kepada masyarakat di Paguyuban Batik Pendopo Jarum, Bayat, Klaten tersebut.

Dengan melibatkan satu mahasiswa magister manajemen Muhamad Irfan, satu mahasiswa S1 manajemen Fito Irdam, dan dua mahasiswa magister ilmu komunikasi, Devi Wening Astari dan Elisabet Isyana, mereka memberikan pendampingan dan pemahaman mengenai pemasaran secara virtual atau online.

”Berdasarkan diskusi bersama para anggota, kami melihat sejauh ini mereka memasarkan produknya hanya sebatas pada pemasaran dari mulut ke mulut atau getok tular saja. Tentu ketika pandemi, ada pembatasan sosial di mana-mana, orang yang datang ke Desa Wisata Jarum menurun bahkan tidak ada. Alhasil promosi produk tidak berjalan dan bisnis berhenti,” kata Puji Lestari.

[caption id="attachment_250637" align="alignleft" width="1280"] Anggota Paguyuban Batik Pendopo Jarum saat mengikuti pelatihan dari tim Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta. (Istimewa)[/caption]

”Karenanya, kami hadir untuk memberikan pendampingan dan pemahaman mengenai pemasaran secara virtual atau online,” tambah Puji Lestari.

Pengabdian tersebut, lanjutnya, sudah dilaksanakan pada akhir Mei hingga September 2021. Pedampingan yang dilakukan berupa pendampingan dan pemahaman tentang konsep dari komunikasi pemasaran secara virtual. Termasuk apa yang harus mereka punya dan persiapkan.

”Kami juga mengajak para anggota paguyuban untuk beralih dari pembayaran secara manual ke pembayaran secara digital/QRIS,” terangnya.Pada pengabdian ini, anggota paguyuban dibantu untuk memasarkan produknya melalui e-commerce maupun website paguyuban.“Kami membuatkan video profil bagi anggota paguyuban, membuatkan website, dan tentu online store di e-commerce. Selain itu, kami juga memberikan pendampingan untuk pengelolaannya dan membuatkan sebuah buku panduan. Ini kami lakukan agar kelanjutan dari program kami dapat membawa manfaat positif bagi paguyuban,” terang Titik Kusumantini.Keduanya pun berharap program pengabdian ini dapat bermanfaat bagi paguyuban, mengingat Pandemi Covid-19 tidak dapat dipastikan kapan berakhir.Sementara itu, salah satu anggota Paguyuban Batik Pendopo Jarum Adi mengaku sedang dengan program yang dibuat dari UPN Veteran Yogyakarta. Saat ini pihaknya pun kembali bersemangat untuk berjualan dan memproduksi batik.“Sebelumnya, kami merasa sedih, kami tidak dapat promosi di mana-mana, sepi pengunjung. Tapi dengan online, kami bisa melakukannya lagi,” katanya. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler