Keren! Mahasiswa Unnes Ini Temukan Potensi Daun Kelor Agar Kulit Tetap Sehat dan Cantik
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 21 Juli 2021 21:24:59
MURIANEWS, Semarang - Pandemi Covid-19 tidak menghalangi mahasiswa Program Studi Farmasi dan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Semarang untuk tetap produktif, kreatif, dan inovatif.
Mahasiswa tersebut yakni Sri Andriyani, Hilmi Umia W, dan Karimatussholikah R. Mereka, berhasil mengungkap potensi daun kelor sebagai antiaging untuk tetap cantik dan sehat.
Di bawah bimbingan dosen muda Nur Dina Amalina, mereka berhasil memperoleh pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta Kemenristekdikbud 2021.
Sri Andriyani mengatakan, penuaan menjadi tema penelitian yang cukup menarik. Sebab seiring bertambahnya usia, tanda penuaan akan semakin cepat muncul, baik pada kulit atau sel-sel tubuh.
"Sel tubuh yang tua atau
senescence terbukti bisa memperparah kondisi penyakit
degeneratif, hingga menyebabkan kanker, " katanya
Menurutnya, saat ini terdapat cara aman perawatan mencegah penuaan dini yaitu dengan ekstrak daun kelor. Apalagi daun kelor mengandung berbagai bahan alami yang bisa mencegah penuaan sel tubuh.
Untuk itu, dirinya bersama tim mengkaji daun kelor terhadap aktivitas
cellular senescence dengan berbagai cara pendekatan. Yakni pendekatan bioinformatika, studi
in silico, dan konfimasi uji
in vitro."Penelitian itu didasarkan pada permasalahan bahwa, polusi, paparan sinar UV dan senyawa kimia bisa mempercepat penuaan diri dan bisa menyebabkan tingginya kadar radikal bebas pada tubuh, " jelasnyaBerdasarkan data penelitian, lanjut dia, daun kelor terbukti efektif menurunkan kadar radikal bebas di dalam sel yang ber-
impact pada penurunan jumlah sel tua pada tubuh."Daun kelor memiliki aktivitas antioksidan tertinggi, senyawa anti oksidan bisa menekan produksi Radikal bebas dan mencegah penuaan dini serta memiliki kandungan senyawa kimia seperti moringin yang bisa mencegah kanker payudara, " imbuhnya Reporter : Yuda Auliya RahmanEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_229456" align="alignleft" width="1170"]

Salah satu mahasiswa melakukan penyaringan daun kelor. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang - Pandemi Covid-19 tidak menghalangi mahasiswa Program Studi Farmasi dan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Semarang untuk tetap produktif, kreatif, dan inovatif.
Mahasiswa tersebut yakni Sri Andriyani, Hilmi Umia W, dan Karimatussholikah R. Mereka, berhasil mengungkap potensi daun kelor sebagai antiaging untuk tetap cantik dan sehat.
Di bawah bimbingan dosen muda Nur Dina Amalina, mereka berhasil memperoleh pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta Kemenristekdikbud 2021.
Sri Andriyani mengatakan, penuaan menjadi tema penelitian yang cukup menarik. Sebab seiring bertambahnya usia, tanda penuaan akan semakin cepat muncul, baik pada kulit atau sel-sel tubuh.
"Sel tubuh yang tua atau
senescence terbukti bisa memperparah kondisi penyakit
degeneratif, hingga menyebabkan kanker, " katanya
Menurutnya, saat ini terdapat cara aman perawatan mencegah penuaan dini yaitu dengan ekstrak daun kelor. Apalagi daun kelor mengandung berbagai bahan alami yang bisa mencegah penuaan sel tubuh.
Untuk itu, dirinya bersama tim mengkaji daun kelor terhadap aktivitas
cellular senescence dengan berbagai cara pendekatan. Yakni pendekatan bioinformatika, studi
in silico, dan konfimasi uji
in vitro.
"Penelitian itu didasarkan pada permasalahan bahwa, polusi, paparan sinar UV dan senyawa kimia bisa mempercepat penuaan diri dan bisa menyebabkan tingginya kadar radikal bebas pada tubuh, " jelasnya
Berdasarkan data penelitian, lanjut dia, daun kelor terbukti efektif menurunkan kadar radikal bebas di dalam sel yang ber-
impact pada penurunan jumlah sel tua pada tubuh.
"Daun kelor memiliki aktivitas antioksidan tertinggi, senyawa anti oksidan bisa menekan produksi Radikal bebas dan mencegah penuaan dini serta memiliki kandungan senyawa kimia seperti moringin yang bisa mencegah kanker payudara, " imbuhnya
Reporter : Yuda Auliya Rahman
Editor: Supriyadi