Kartu Jateng Sejahtera Rp 750 ribu Masih Bergulir, Sasar Fakir Miskin, Difabel, Hingga Lansia
Yuda Auliya Rahman
Sabtu, 14 Agustus 2021 18:48:15
MURIANEWS, Semarang - Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) sampai saat ini tetap bergulir. Program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang membutuhkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 38,292 miliar itu, menyasar untuk fakir miskin, sakit kronis, lansia, hingga disabilitas.
Tahun ini, ada 12.764 orang penerima manfaat di Jawa Tengah, yang berhak menerima KJS. Sabtu, (14/8/2021) penyaluran KJS terminal kedua dilakukan secara simbolis di Kecamatan Candisari, Kota Semarang, dan Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah Harso Susilo mengatakan, bantuan dari program KJS yang diberikan itu, merupakan bentuk kepedulian dari Pemprov Jateng. Program yang sudah berjalan semenjak tahun 2017 itu, juga tetap berjalan meski dalam masa pandemi.
"Ini wujud peduli dan kesetiakawanan kami kepada warga. Di Jateng ada 12.764 penerima KJS, yang paling banyak ada di Kabupaten Tegal, Cilacap, dan Kota Semarang," katanya.
Menurutnya, penerima manfaat akan dibuatkan tabungan terlebih dahulu di Bank Jateng. Pembagiannya sendiri, akan berjalan tiap triwulan atau tiga bulan sekali, dengan besaran Rp 750 ribu untuk satu penerima manfaat.
"Salah satu penerima itu Pak Poniman (68), dia sakit berat, tidak bisa apa-apa, dan tidak punya keluarga. Kami usahakan bisa dibawa ke panti milik Pemprov, pekan-pekan ini akan kami cek kesediaanya," jelasnya.
Salah seorang tetangga yang merawat Poniman menceritakan, Poniman dulunya bekerja sebagai buruh. Namun karena sakit, dan tak memiliki keluarga, Poniman akhirnya terbaring di sebuah bedeng sederhana berukuran 3x2 meter yang dibuatkan warga.
Salah seorang tetangga yang merawat Poniman menceritakan, Poniman dulunya bekerja sebagai buruh. Namun karena sakit, dan tak memiliki keluarga, Poniman akhirnya terbaring di sebuah bedeng sederhana berukuran 3x2 meter yang dibuatkan warga."Sehari-hari warga begiliran memberi makan Pak Poniman, saya yang rawat. Mulai ambil makanan sampai mandikan tiga hari sekali, buang kotoran saya juga yang bantu," ucapnya.Selain itu, di Kecamatan Candisari ada juga penerima manfaat lain, yakni Tabligh Isa Hananto yang menderita gangguan jiwa sejak belasan tahun lalu. Kemudian, nenek renta yang tinggal di rumah dengan atap bambu yakni, Saminah dan Pasirah warga Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.Terpisah, Kepala Desa Mluweh Asariyono mengucapkan terima kasih atas bantuan kepada warganya, yang bisa untuk menopang kehidupan sehari-hari. Kedepan, di usia yang ke 71, Pemprov Jateng diharapkan bisa semakin memperhatikan kesejahteraan warga."Di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo ada program masuk desa seperti Bankeu Provinsi ataupun bantuan sembako. Kami mewakili warga mengucapkan terimakasih dan kami harap dipertahankan serta ditingkatkan," pungkasnya. Reporter : Yuda Auliya RahmanEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_233727" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu lansia bersyukur saat menerima KJS sebesar Rp 750 ribu. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang - Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) sampai saat ini tetap bergulir. Program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang membutuhkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 38,292 miliar itu, menyasar untuk fakir miskin, sakit kronis, lansia, hingga disabilitas.
Tahun ini, ada 12.764 orang penerima manfaat di Jawa Tengah, yang berhak menerima KJS. Sabtu, (14/8/2021) penyaluran KJS terminal kedua dilakukan secara simbolis di Kecamatan Candisari, Kota Semarang, dan Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah Harso Susilo mengatakan, bantuan dari program KJS yang diberikan itu, merupakan bentuk kepedulian dari Pemprov Jateng. Program yang sudah berjalan semenjak tahun 2017 itu, juga tetap berjalan meski dalam masa pandemi.
"Ini wujud peduli dan kesetiakawanan kami kepada warga. Di Jateng ada 12.764 penerima KJS, yang paling banyak ada di Kabupaten Tegal, Cilacap, dan Kota Semarang," katanya.
Menurutnya, penerima manfaat akan dibuatkan tabungan terlebih dahulu di Bank Jateng. Pembagiannya sendiri, akan berjalan tiap triwulan atau tiga bulan sekali, dengan besaran Rp 750 ribu untuk satu penerima manfaat.
"Salah satu penerima itu Pak Poniman (68), dia sakit berat, tidak bisa apa-apa, dan tidak punya keluarga. Kami usahakan bisa dibawa ke panti milik Pemprov, pekan-pekan ini akan kami cek kesediaanya," jelasnya.
Salah seorang tetangga yang merawat Poniman menceritakan, Poniman dulunya bekerja sebagai buruh. Namun karena sakit, dan tak memiliki keluarga, Poniman akhirnya terbaring di sebuah bedeng sederhana berukuran 3x2 meter yang dibuatkan warga.
"Sehari-hari warga begiliran memberi makan Pak Poniman, saya yang rawat. Mulai ambil makanan sampai mandikan tiga hari sekali, buang kotoran saya juga yang bantu," ucapnya.
Selain itu, di Kecamatan Candisari ada juga penerima manfaat lain, yakni Tabligh Isa Hananto yang menderita gangguan jiwa sejak belasan tahun lalu. Kemudian, nenek renta yang tinggal di rumah dengan atap bambu yakni, Saminah dan Pasirah warga Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Terpisah, Kepala Desa Mluweh Asariyono mengucapkan terima kasih atas bantuan kepada warganya, yang bisa untuk menopang kehidupan sehari-hari. Kedepan, di usia yang ke 71, Pemprov Jateng diharapkan bisa semakin memperhatikan kesejahteraan warga.
"Di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo ada program masuk desa seperti Bankeu Provinsi ataupun bantuan sembako. Kami mewakili warga mengucapkan terimakasih dan kami harap dipertahankan serta ditingkatkan," pungkasnya.
Reporter : Yuda Auliya Rahman
Editor: Supriyadi