Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Solo - Maraknya penyalahgunaan informasi dan penipuan yang mengaku dari perbankan saat ini beredar luas di masyarakat. Karena hal itu, masyarakat harus berhati-hati dalam berselancar menggunakan internet atau surfing digital.

Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan, cyber crime dan hoaks masih kerap terjadi di Indonesia. Bahkan, Indonesia menjadi negara kedua setelah Jepang yang memiliki ancaman tertinggi di cyber crime atau hoaks.

"Cyber crime (kejahatan dunia maya) dari dalam dan luar negeri masih banyak terjadi seperti penipuan online," katanya, saat menjadi salah satu pembicara di acara Webinar Jateng Digital Conference (JDC) yang digelar AMSI Jateng, Rabu (29/9/2021).

BACA JUGA: Transaksi Digital BRI Tembus 5,7 Miliar Sepanjang 2021

Menurutnya, penyebaran hoaks melalui sosial media di berbagai platform masih mendominasi saat ini. Bahkan beberapa hari belakangan ada link palsu yang beredar. Link yang beredar tersebut mengatasnamakan BRI yang memberikan hadiah.

"Skimming ATM, sampai penyalahgunaan OTP juga masih kerap terjadi. Kehati-hatian diperlukan masyarakat yang melakukan surfing digital," ucap pria yang juga sebagai Ketua Umum Forum Humas Kementrian BUMN 2021-2023 itu.
"Skimming ATM, sampai penyalahgunaan OTP juga masih kerap terjadi. Kehati-hatian diperlukan masyarakat yang melakukan surfing digital," ucap pria yang juga sebagai Ketua Umum Forum Humas Kementrian BUMN 2021-2023 itu.Tokoh ini juga menyebut, saat ini isu-isu hoaks yang beredar di masyarakat dibuat lebih menarik dengan framming yang berlebihan. Sehingga, masyarakat akan lebih mudah tertarik atau terpengaruh dengan informasi yang belum tentu kebenarannya itu."Semakin besar dampak, maka akan semakin banyak pula orang terpengaruh," ujarnya.Pihaknya berpendapat, hal-hal yang berbau cyber crime itu perlu dilakukan antisipasi sejak dini. Kerjasama dengan berbagai element baik masyarakat, media, hingga aparat berwenang sangat perlu dilakukan untuk mengedukasi masyarakat."Ini juga menjadi tantangan BRI untuk perlindungan data nasabah melalui IT BRI yang telah bersertifikat," imbuhnya.Reporter: Yuda Aulia RahmanEditor: Budi erje

Baca Juga

Komentar

Terpopuler