— Puluhan sopir bus mini di Wonogiri melakukan aksi mogok di Terminal Ngadirojo, Senin (3/10/2022). Aksi itu menuntut pemerintah untuk bersikap tegas dengan menindak minibus tak laik jalan yang masih beroperasi.
Puluhan sopir bus itu menilai banyak perusahaan yang masih mengoperasikan minibusnya meski berusia lebih dari 25 tahun. Parahnya, bus tersebut tak lagi menggunakan pelat nomor kuning melainkan sudah diganti menjadi warna hitam.
Salah seorang sopir bus asal Wonogiri, Suhardi mengatakan, puluhan sopir yang ikut aksi ini meliputi bus jalur Wonogiri-Sidoharjo-Jatisrono, serta Wonogiri-Tirtomoyo-Baturetno-Batuwarno.
“Yang membawa penumpang, ikut kami berhentikan di Terminal Ngadirojo. Biar semua ikut aksi pemogokan,” katanya seperti dikutip
.
Penumpang yang mayoritas dari kalangan pelajar sekolah terpaksa turun di Terminal Ngadirojo. Kejadian itu menjadi perhatian sejumlah pihak, antara lain Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, anggota DPRD Wonogiri, dan Kepolisian Sektor (Polsek) Ngadirojo.
Penumpang dari kalangan pelajar yang dipaksa turun di Terminal Ngadirojo kemudian diberi tumpangan bus sekolah oleh Dishub Wonogiri. Setelah itu, peserta mogok kerja dan otoritas pemerintah yang hadir di Terminal Ngadirojo menggelar diskusi bersama.Kepala Dishub Wonogiri, Waluyo mengatakan, keluhan sopir bus yang melakukan mogok kerja segera ditangani. Pihaknya pun berjanji akan memberikan teguran kepada pengusaha bus yang kendaraannya tidak laik jalan.”Selain itu, kami juga akan melakukan pengecekan dan penindakan dengan melibatkan aparat kepolisian,” tegasnya Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_321980" align="alignleft" width="880"]

Para sopir bus mini memarkirkan busnya sebagai wujud aksi mogok menuntut kejelasan pemerintah untuk menindak tegas bus tak laik jalan. (Solopos.com)[/caption]
MURIANEWS, Wonogiri — Puluhan sopir bus mini di Wonogiri melakukan aksi mogok di Terminal Ngadirojo, Senin (3/10/2022). Aksi itu menuntut pemerintah untuk bersikap tegas dengan menindak minibus tak laik jalan yang masih beroperasi.
Puluhan sopir bus itu menilai banyak perusahaan yang masih mengoperasikan minibusnya meski berusia lebih dari 25 tahun. Parahnya, bus tersebut tak lagi menggunakan pelat nomor kuning melainkan sudah diganti menjadi warna hitam.
Salah seorang sopir bus asal Wonogiri, Suhardi mengatakan, puluhan sopir yang ikut aksi ini meliputi bus jalur Wonogiri-Sidoharjo-Jatisrono, serta Wonogiri-Tirtomoyo-Baturetno-Batuwarno.
“Yang membawa penumpang, ikut kami berhentikan di Terminal Ngadirojo. Biar semua ikut aksi pemogokan,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Penumpang yang mayoritas dari kalangan pelajar sekolah terpaksa turun di Terminal Ngadirojo. Kejadian itu menjadi perhatian sejumlah pihak, antara lain Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, anggota DPRD Wonogiri, dan Kepolisian Sektor (Polsek) Ngadirojo.
Penumpang dari kalangan pelajar yang dipaksa turun di Terminal Ngadirojo kemudian diberi tumpangan bus sekolah oleh Dishub Wonogiri. Setelah itu, peserta mogok kerja dan otoritas pemerintah yang hadir di Terminal Ngadirojo menggelar diskusi bersama.
Kepala Dishub Wonogiri, Waluyo mengatakan, keluhan sopir bus yang melakukan mogok kerja segera ditangani. Pihaknya pun berjanji akan memberikan teguran kepada pengusaha bus yang kendaraannya tidak laik jalan.
”Selain itu, kami juga akan melakukan pengecekan dan penindakan dengan melibatkan aparat kepolisian,” tegasnya
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com