Murianews, Tegal – Korban bus maut yang terjun ke jurang di objek wisata Guci Tegal, bertambah. Satu korban yang sempat dirawat mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Soeselo Slawi Tegal menghembuskan napas terakhir, Senin (8/2023) dini hari tadi pukul 02.15 WIb Korban bernama Ibin Mukorobin (55) warga Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Jenazah korban itu pun sudah tiba di rumah kediamannya untuk dimakamkan. Dengan penambahan korban ini, total korban meninggal dunia menjadi dua orang. Satu orang meninggal sebelumnya  bernama Maja (60) dan telah dimakamkan di Pondok Serut, Paku Jaya Serpong Utara pada Minggu (7/5/2023) malam. Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, mengatakan jenazah korban meninggal itu pun sudah tiba di rumah kediamannya. Saat ini, korban juga sudah dimakamkan di TPU setempat. Baca: Bus Masuk Jurang di Guci, Satu Meninggal ”Sebelum meninggal dunia, almarhum Ibin telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Soeselo Slawi Tegal. Di tempat tersebut, mendiang Ibin telah mendapatkan perawatan intensif dari dokter karena mendapatkan cedera serius,” katanya seperti dikutip Antara. Pihaknya menyampaikan duka mendalam untuk para keluarga yang ditinggalkan. Ia pun berharap, keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. ”Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya Bapak Ibin, semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah,” tambahnya. Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tegal beserta jajarannya yang telah membantu proses evakuasi dan penanganan korban kecelakaan. Baca: Bus Tanpa Sopir Terperosok Jurang di Wisata Guci ”Kami dari Pemkot Tangsel tentu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Pemerintah Kabupaten Tegal dan jajarannya. Bupati Umi Azizah yang terus mendampingi pak Wali selama mengunjungi korban kecelakaan. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih,” katanya. Sebelumnya, Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, mengatakan dari data manifest menunjukkan ada 50 orang yang tercatat sebagai penumpang bus rombongan ziarah tersebut. Namun, saat kejadian nahas itu terjadi, baru 37 orang yang berada di dalam bus. Sedangkan 13 orang penumpang belum naik atau belum berada di dalam bus. ”Dari manifest 50 orang, tapi di dalam bus saat kejadian ada 37 orang, sisanya 13 orang belum naik. Dari 37 itu, 1 meninggal dunia dalam perawatan sempat dibawa ke rumah sakit. Satu orang luka berat dan 35 penumpang luka ringan,” katanya, Minggu (7/5/2023).